KRITIK TIPIKAL GEDUNG LUDWIG MIES VAN DER ROHE
1.
Biografi Ludwig Mies
van der Rohe
Ludwig Mies van der Rohe (27 Maret
1886 – 17 Agustus 1969) adalah seorang arsitek berkebangsaan Jerman. Ia umumnya dipanggil Mies, sesuai nama belakangnya.
Ludwig Mies van
der Rohe, bersama Walter Gropius dan Le
Corbusier, dikenal luas sebagai para perintis arsitektur
Modern. Mies, seperti rekan-rekannya pasca Perang
Dunia I, berupaya menetapkan gaya arsitektur baru yang mampu mewakili zaman
modern seperti yang dilakukan arsitektur Klasik dan Gothik pada zamannya masing-masing. Ia
menciptakan gaya arsitektur abad ke-20 yang berpengaruh dengan kejelasan dan
kesederhanaan yang ekstrem.
Bangunan-bangunan
karyanya memanfaatkan material modern seperti baja industri dan kaca
pelat untuk menentukan
ruang interior. Ia berupaya menciptakan arsitektur dengan sedikit kerangka
struktur yang diseimbangkan dengan kebebasan ruang terbuka yang mengalir bebas.
Ia menyebut bangunan-bangunannya arsitektur "kulit dan tulang". Mies
mengambil pendekatan rasional yang dapat memandu proses kreatif perancangan
arsitektur. Ia sering dikaitkan dengan aforisme "lebih sedikit lebih baik"
dan "Tuhan sangat terperinci".
2.
Furnitue Modern
Mies
merancang furniture modern dengan
menggunakan teknologi industri baru yang telah menjadi barang klasik
masyarakat, seperti kursi barcelona dan mejanya, kursi brno dan kursi
tugendhat. Furniturnya dikenal
karena tingkat keahlian yang tinggi, campuran kain mewah tradisional seperti kulit digabungkan dengan bingkai krom modern, dan pemisahan struktur penopang
dan permukaan yang ditopang, biasanya memakai kantilever untuk menekankan sensasi kecerahan yang
diciptakan oleh bingkai struktur yang tepat. Selama periode ini, ia
berkolaborasi dengan desainer
interior sekaligus rekannya, Lilly
Reich.
3.
Metode Kritik
Arsitektur Elemen Kritik Tipikal
a.
Struktur
Tipe ini didasarkan
atas penilaian terhadap lingkungan berkait dengan penggunaan material dan pola
yang sama, jenis bahan, sistem struktur dan sistem utilitas dan sebagainya.
b.
Function (Fungsi)
Hal ini didasarkan pada pembandingan lingkungan yang didesain
untuk aktifitas yang sama.
Misalnya sekolah akan dievaluasi dengan keberadaan sekolah lain
yang sama.
· Kebutuhan pada ruang
kelas
· Kebutuhan auditorium
· Kebutuhan ruang
terbuka dsb.
c.
Form (Bentuk)
Diasumsikan bahwa ada
tipe bentuk-bentuk yang eksestensial dan memungkinkan untuk dapat dianggap
memadai bagi fungsi yang sama pada bangunan lain.
Penilaian secara
kritis dapat difocuskan pada cara bagaimana bentuk itu dimodifikasi dan
dikembangkan variasinya.
Sebagai contoh
bagaimana Pantheon telah memberi inspirasi bagi bentuk-bentuk bangunan yang
monumental pada masa berikutnya.
Saya akan menggunakan elemen kritik tipikal yang mengkritik pada Form (bentuk)
dari bangunan yang didesain oleh Ludwig
Mies van der Rohe :
Pada kali ini saya akan membahas tentang salah
satu gaya arsitektur di dunia yaitu “ International Style “ yang beberapa
tarakhir menjadi trend dan bomming di kalangan arsitektur di seluruh penjuru
dunia, dimana gaya arsitektur ini berbentuk sederhana yaitu kotak atau
geometris dengan memakai material pada umumnya yaitu menggunakan material kaca,beton,dan baja.
Salah satu pionir atau perancang dalam gaya
arsitektur international style ini, yang juga dikenal sebagai bapak arsitektur
modern yaitu Ludwig Mies Van de Rohe.
Ludwig Mies van der
Rohe, akrab disapa Mies
merupakan bapak arsitektur modern. Desain bangunan
karya Ludwig Mies van der Rohe membentuk sebuah seni arsitektur baru yang diciptakan
mewakili zaman perubahan yaitu zaman modern. Setara dengan seni arsitektur
Klasik dan Gothic pada eranya.
Ludwig
Mies menciptakan
sebuah gaya arsitektur abad kedua puluh yang berciri khas “clear” dan “simple“.
Karya Ludwig
Mies van der Rohe
Karyanya memanfaatkan
bahan-bahan modern dengan mnggunakan baja dan kaca piring untuk mendekor ruang
interior maupun eksterior. Ia berusaha menerapkan konsep minimalis/simple namun
tetap seimbang dengan gaya arsitektur ruang terbuka.
Gedung karyanya sering
mendapat sebutan arsitektur “kulit dan tulang”, karena kesederhanaannya. Ludwig
Mies menggunakan pendekatan rasional yang akan memandu proses kreatif desain
arsitektur. Dia juga merupakan orang yang mempopulerkan semboyan “less is more” dan “God is in the details“.
Salah satu karya bangunan Mies Van De Rohe yang paling terkanal
adalah Seagram Building:
Seagram Building
Salah satu karya – karya Mies Van de Rohe yang lain :
Apartemen Shore Lake
Drive, Chicago
Barcelona Pavilion
Dapat kita saksikan bentuk bangunan yang
sederhana dan bersih dari segala macam ornamen-ornamen, hanya memperlihatkan
bentuk kotak sederhana dengan material kaca dan baja yang lebih dominan. Bahkan
tidak dapat dipunkiri gaya arsitektur yang dia ciptakan menjadi trend di
seluruh dunia sehingga menciptakan gaya arsitektur baru yang dinamakan gaya
arsitektur “ International Style”.
Farnsworth House di Plano, Illinois
Akan tetapi menurut pendapat saya dan para pengamat
arsitektur banyak menilai, gaya International style menciptakan
kesan monoton, kaku dan kurang memiliki ekspresi arsitektur yang dinamis dan
bersifat statis, dan juga menurut saya gaya arsitektur ini tidak sesuai dengan
beragam iklim dan budaya yang ada di setiap negara, khusunya bagi Negara-negara
tropis, kurang memiliki tanggap/ramah terhadap iklim tropis karena ilkim tropis
memiliki suhu panas yang tinggi seehingga akan terjadi overheat didalam gedung,
hingga beberapa waktu yang lalu gaya arsitektur ini sempat disebut “dump box”
atau kotak sampah. Tetapi tetap saja gaya arsitektur ini tetap pernah
meramaikan dan terukir dalam sejarah asritektur dunia yang menjadi trend di
seluruh dunia. Apresiasi yang khusus nya diberikan kepada Ludwig Mies Van de
Rohe, terhadap karyanya kepada dunia arsitektur.
DAFTAR PUSTAKA.



